Makalah Perkemb. Peserta Didik

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
Perkembangan kognitif anak meliputi lebih sedikit referensi terhadap tahap-tahap besar, dan lebih menekankan peran-peran strategis , keterampilan-keterampilan, seberapa cepat dan otomatis anak-anak dapat memproses informasi, hakekat spesifik tugas kognisi anak-anak, dan pentingnya pembagian masalah-masalah kognitif anak-anak ke dalam langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih teliti.
Ketika kemampuan memproses informasi anak bertambah seiring dengan pertambahan usia, bentuk-bentuk kognisi yang baru dan lebih kompleks pada semua penguasaan bidang adalah hal yang mungkin, karena anak sekarang dapat mengingat dan berfikir tentang banyak hal sekaligus.

I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana perkembangan kognitif (pemrosesan informasi, intelegensi, kreatifitas) masa anak-anak pertengahan dan akhir?
2. Bagaimana perkembangan bahasa masa anak-anak pertengahan dan akhir?
3. Bagaimana aplikasi dalam pendidikan dan fasilitasi perkembangan kearah optimal?


I.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah:
1.Untuk mengetahui perkembangan kognitif (pemrosesan informasi, intelegensi, kreatifitas) masa anak-anak pertengahan dan akhir.
2.Untuk mengetahui perkembangan bahasa masa anak-anak pertengahan dan akhir.
3.Untuk mengetahui aplikasi dalam pendidikan dan fasilitasi perkembangan kearah optimal


BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Perkembangan Kognitif (Pemrosesan Informasi, Intelegensi, Kreatifitas) Masa Anak-anak Pertengahan dan Akhir.
1. Pemrosesan Informasi
Pokok-pokok perubahan di dalam pemrosesan informasi selama masa anak-anak pertengahan dan akhir adalah perbaikan-perbaikan di dalam memori, skema, dan naskah.
Memori
Proses kontrol adalah proses-proses kognitif yang tidak terjadi secara otomatis, tetapi memerlukan usaha dan upaya. Proses ini ada dibawah kendali kesadaran murid dan dapat digunakan untuk memperbaiki memori. Tiga proses kontrol (kendali) yang penting terjadi pada anak-anak ialah pengulangan (rehearsal), organisasi, dan perbandingan (imagery).
Pengulangan ialah suatu proses kontrol yang meningkatkan memori, dengan mengulang informasi setelah informasi disajikan. Misal anak-anak mendengar suatu nomor telepon, kemudian mengulangi nomor itu beberapa kali untuk meningkatkan memori mereka tentang nomor tersebut.
Penggunaan organisasi juga meningkatkan memori. Seperti pada pengulangan, masa anak-anak pertengahan dan akhir cenderung secara spontan mengorganisasikan informasi untuk diingat dibandingkan dengan anak-anak yang masih di usia awal anak-anak.
Strategi perbandingan yang kuat ialah metode kata kunci, yang telah dimanfaatkan secara praktis untuk mengajarkan anak-anak sekolah dasar bagaimana menguasai secara cepat informasi baru. Misal untuk menunjukkan negara bagian Maryland diberi kata kunci marry.
Skema (Scheme)
Skema sebagai suatu struktur kognitif, suatu jaringan asosiasi yang mengorganisasikan dan menuntun persepsi-persepsi individu. Skema ialah suatu konsep kognitif yang penting didalam pemrosesan memori dan informasi. Skema berasal dari pengalaman anak sebelumnya di dalam menghadapi lingkungan, dan mempengaruhi cara anak-anak menyandikan, mengambil kesimpulan, dan menyimpan informasi.
Naskah (Script)
Script ialah suatu skema bagi suatu peristiwa. Script pertama anak-anak tampak pada perkembangan yang sangat dini, mungkin seawal tahun pertama kehidupannya. Ketika mereka berkembang, script mereka menjadi lebih halus dan lebih canggih
2. Intelegensi
Intelegensi ialah suatu konsep abstrak yang diukur secara tidak langsung. Bagian intelegensi ialah kemampuan verbal, keterampilan-keterampilan pemecahan masalah, dan kemampuan untuk belajar dari dan menyesuaikan diri dengan pengalaman-pengalaman hidup sehari-hari. Komponen-komponen intelegensi sangat dekat dengan keterampilan-keterampilan pemrosesan informasi dan bahasa.
3. Kreatifitas
Kreatifitas ialah kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara-cara yang baru dan tidak biasa, dan melahirkan suatu solusi yang unik terhadap masalah-masalah. Bila seorang anak membangkitkan gagasan baru yang tepat untuk memecahkan sebuah masalah, maka anak dan gagasan itu disebut kreatif. Kreatifitas tidak mempunyai arti yang sama dengan kecerdasan. Anak-anak disebut cerdas bila dalam dirinya tersimpan banyak skemata yang bervariasi, citra, simbol, konsep, dan peraturan serta menggunakannya dengan efisien dan benar. Anak-anak disebut kreatif bila mereka menggunakan unit ini secara orisinal dan konstruktif. Banyak anak yang cerdas, namun tidak kreatif, sedangkan banyak anak yang kreatif juga cerdas. Tetapi kreatifitasnya didasarkan atas tiga karakteristik tambahan. Mereka telah siap mental untuk mencari hal-hal yang tidak biasa, senang membuat gagasan-gagasan baru dan tidak terlalu kuatir untuk membuat kesalahan. Orang yang kreatif tidak peduli akan penghinaan yang menyertai suatu kesalahan dan ia mau mencoba eksperimental atau penyelesaian beresiko tinggi yang mungkin akan menjumpai kegagalan. Orang tua dan sekolah dapat meningkatkan kemungkinan hasil kreatif anak-anak dengan memberikan sikap yang toleran terhadap kesalahan dan gagasan yang luar biasa.
II.2. Perkembangan Bahasa Masa Anak-anak Pertengahan dan Akhir
Masa anak-anak pertengahan dan akhir, berlangsung perubahan-perubahan di dalam perbendaharaan kata dan tata bahasa mereka. Membaca sangat berperan dalam dunia bahasa mereka. Pertimbangan bilingualisme (kedwibahasaan) menjadi semakin penting.
1. Perbendaharaan Kata dan Tata Bahasa
Selama masa anak-anak pertengahan dan akhir, suatu perubahan terjadi pada cara anak-anak berfikir tentang kata-kata. Mereka menjadi kurang terikat dengan tindakan-tindakan dan dimensi-dimensi perseptual yang berkaitan dengan kata-kata, dan pendekatan mereka menjadi lebih analitis terhadap kata-kata. Misal, pikiran pertama ketika mendengar suatu kata anjing, mereka mengaitkan anjing dengan suatu kategori yang tepat (binatang) atau dengan informasi yang secara intelektual memperluas konsep (kucing, dokter hewan). Peningkatan kemampuan anak-anak sekolah dasar untuk menganalisis kata-kata, menolong mereka memahami kata-kata yang tidak berkaitan langsung dengan pengalaman-pengalaman pribadi mereka. Ini memungkinkan anak-anak menambahkan kata-kata yang lebih abstrak ke dalam perbendaharaan kata mereka. Misal batu-batuan berharga dapat dipahami dengan ciri umum berlian.
Anak-anak membuat kemajuan-kemajuan yang sama di dalam tata bahasa. Peningkatan penalaran logis dan keterampilan analitis anak sekolah dasar menolong mereka dalam memahami konstruksi semacam penggunaan komparatif/ perbandingan yang sesuai (lebih pendek, lebih dalam). Pada akhir tahun-tahun sekolah dasar, anak-anak biasanya dapat menerapkan banyak aturan tata bahasa secara tepat.
Membaca
Membaca menjadi suatu keterampilan khusus selama tahun-tahun sekolah dasar. Tidak berkompeten membaca membuat anak sangat rugi di dalam pergaulan dengan teman-teman sebayanya.
Dalam sejarah teknik-teknik belajar membaca, tiga pendekatan telah mendominasi: metode ABC, metode keseluruhan kata dan metode bunyi. Metode ABC ialah suatu teknik belajar membaca yang menekankan pada ingatan akan nama-nama dan huruf alfabet. Metode keseluruhan kata ialah suatu teknik belajar membaca yang menekankan pada pembelajaran asosiasi langsung antara keseluruhan kata dan maknanya. Metode bunyi ialah suatu teknik belajar membaca yang menekankan pada bunyi (lafal pengucapan) yang dihasilkan oleh huruf-huruf yang terdapat di dalam kata (bunyi semacam itu dapat berbeda dari nama-nama huruf ini, seperti dalam bahas Inggris ketika bunyi huruf c (si) tidak sesuai dengan pengucapan kata cat).
Membaca bukan sekedar metode sejumlah kata dan suara. Keterampilan pemrosesan informasi juga terlibat di dalam membaca yang berhasil. Ketika anak-anak membaca, mereka memproses informasi dan menginterpretasikannya, sehingga membaca merupakan suatu contoh yang praktis untuk mengilustrasikan pendekatan pemrosesan informasi.
Bilingualisme
Bilingualisme tidak menggangu performa linguistik anak dalam bahasa apapun. Tidak ada bukti bahwa bahasa ibu harus dihapuskan sedini mungkin karena dapat menggangu pembelajaran bahasa kedua. Sebaliknya tingginya derajat bilingualisme berkaitan dengan fleksibilitas kognitif dan meningkatnya pembentukan konsep. Hubungan-hubungan kausal antara bilingualisme dan kompetensi kognitif atau bahasa sulit dipastikan, tetapi umumnya, hasil-hasil yang positif seringkali terlihat di dalam masyarakat dimana bilingualisme tidak terstigmatisasi secara sosial.

II.3. Aplikasi dalam Pendidikan dan Fasilitasi Perkembangan kearah Optimal Masa Anak-anak Pertengahan dan Akhir
Pada masa anak-anak pertengahan dan akhir, anak-anak yang sehat dan berkompeten mengarah kepada kehidupan yang aktif, ingin mengetahui dan memahami, dan senang belajar.
Anak-anak pada masa ini memiliki lebih banyak sumber kognitif karena mereka dapat memproses informasi secara lebih otomatis dan lebih akrab dengan isi pengetahuan.


BAB III
PENUTUP

III.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan kognitif (pemrosesan informasi, intelegensi, kreatifitas) masa anak-anak pertengahan dan akhir
a. Pemrosesan Informasi
Pokok-pokok perubahan di dalam pemrosesan informasi selama masa anak-anak pertengahan dan akhir adalah perbaikan-perbaikan di dalam memori, skema, dan naskah.
b. Intelegensi
Bagian intelegensi ialah kemampuan verbal, keterampilan-keterampilan pemecahan masalah, dan kemampuan untuk belajar dari dan menyesuaikan diri dengan pengalaman-pengalaman hidup sehari-hari.
c. Kreatifitas
Kreatifitas ialah kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara-cara yang baru dan tidak biasa, dan melahirkan suatu solusi yang unik terhadap masalah-masalah.
2. Perkembangan bahasa masa anak-anak pertengahan dan akhir
Masa anak-anak pertengahan dan akhir, berlangsung perubahan-perubahan di dalam perbendaharaan kata dan tata bahasa mereka. Membaca sangat berperan dalam dunia bahasa mereka. Pertimbangan bilingualisme (kedwibahasaan) menjadi semakin penting.
3. Aplikasi dalam pendidikan dan fasilitasi perkembangan kearah optimal masa anak-anak pertengahan dan akhir
Anak-anak pada masa ini memiliki lebih banyak sumber kognitif karena mereka dapat memproses informasi secara lebih otomatis dan lebih akrab dengan isi pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth B. Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga.
John W. Santrock. 1995. Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Edisi Kelima Jilid I. Jakarta. Penerbit Erlangga.



0 komentar:

Posting Komentar